Pada dasar nya sarkas itu tidak di benarkan karna memiliki arti yang sangat riskan untuk didengar. Tetapi dalam pola gerakan kita juga harus menggunakan sifat sarkasme guna untuk pembunuhan karakter setiap musuh yang akan di hadapi, dengan begitu para musuh tersebut merasa terintervensi oleh kata kata sarkasme tersebut. Gerakan sarkasme ini bertujuan untuk mengcounter para para lembing yang sedang bertebaran kemana mana, yang bisa nya hanya menempel menjilat dan tidak pernah memberikan manfaat pada orang banyak melainkan hanya menebarkan bau yang sangat tidak sedap ketika ada seseorang yang tidak sadar bahwa lembing tersebut menempel di tubuhnya. gerakan sarkasme tersebut menitik beratkan pada sebuah skema pembunuhan karakter yang memang benar benar harus di lakukan agar tidak berkembang biak tipika kader yang sepeti itu. Gerakan sarkasme meliputi:
1)pembangkangan untuk seorang pemimpin yang reaksioner, overtunis mementingkan individual nya dengan memanfaatkan kata kata kemaslahatan.
2) memangkas kader-kader yang memiliki sifat pemikiran proyek sebelum waktunya (eksploitasi kader/kader karbitan).
Dalam kajian teoristik kepemimpinan menjadi dua tipe, yaitu kepemimpinan transformasional dan transaksional. Karakteristik dari kedua kepemimpinan tersebut tergantung pada standar perilaku, nilai, dan moral dari individu pemimpin. Pada kepemimpinan transaksional, terdapat transaksi atau pertukaran dalam hubungan antara pemimpin dan kadernya. Pemimpin memberi janji dan imbalan untuk kinerja yang baik atau ancaman dan hukuman untuk kinerja yang buruk kepada kadarnya. Pada kepemimpinan transformasional, hubungan antara pemimpin dan kader lebih condong pada timbal balik dan berdasarkan pada kepercayaan.
Pemimpin meluaskan dan mengangkat minat kader dengan memberikan motivasi dan perhatian yang tinggi dan juga dengan membangkitkan kesadaran bagi kader. Situasi ini menunjukkan kecenderungan dari pemimpin dan kader untuk melihat satu sama lain sebagai kolega atau teman sejawat dan di antara mereka memiliki kerja sama yang kuat. Pada tulisan singkat ini, penulis mencoba mensingkronkan pemimpin dalam konsep yang di pimpin sama sebuah organisasi yang tersetruktural dan administrasi.
Di dalam organisasi yang legal dan struktural harusnya menggunakan tipe kepemimpinan yang transformasional yang mana pemipin itu harus memberikan motivasi motivasi yang membangun untuk setiap kadernya bukan malah mengejaz tanpa ada sikap tabayun terlebih dahulu. (Bs) 9/11/21